Panduan Wisata Banda Aceh, NAD
Mendengar kata Aceh ingatan saya terbawa pada 2 hal, Gerakan Aceh Merdeka dan bencana besar yang terjadi tanggal 26 Desember 2004, Tsunami. Kedua hal tersebut jujur saja membuat saya tidak memprioritaskan perjalanan ke propinsi yang mendapat julukan Serambi Mekah. Seiring situasi keamanan yang semakin kondusif dan intensitas gempa yang semakin berkurang pariwisata Aceh semakin menggoda dan berhasil menggeser prioritas perjalanan saya tahun ini ke Pulau Komodo.

Bersama ke-4 teman saya, Mb Elfi, Novi, Mami dan Dian kami merencanakan perjalanan ke Aceh – Sabang dan Medan dalam satu rangkaian perjalanan. Dengan beberapa berita di televisi sedikit membuat teman saya ragu, namun tekad kami sudah bulat sehingga kami segera booking tiket pesawat dan penginapan agar tidak ada alasan untuk membatalkannya. Persiapan trip Aceh – Sabang – Medan cukup mudah karena banyak informasi di internet dan juga dari teman-teman yang pernah ke tempat-tempat tersebut baik versi backpacker maupun flashpacker.
Transportasi menuju Aceh:
Pesawat
Penerbangan dari Jakarta ke Aceh memakan waktu 3 – 4 jam, dengan rincian Jakarta – Medan 2 jam 15 menit, transit di Medan selama 30 menit, Medan – Aceh 1 jam. Pesawat dari Jakarta ke Aceh cukup banyak, maskapai penerbangan yang menyediakan penerbangan langsung adalah: Garuda Indonesia , Sriwijaya dan Lion Air jika anda menggunakan penerbangan multiple bisa menggunakan penerbangan menuju Medan dan dilanjutkan dengan ke-3 maskapai tersebut menuju Aceh.
Bus
Jika anda mau menghemat biaya transport dan penginapan bisa menggunakan penerbangan sore ke Medan dan melanjutkan perjalanan dari Medan menuju Aceh dengan bus malam, lama perjalanan sekitar 10 jam. Tersedia bus Kurnia, Anugerah, Pusaka, PMTOH dan Pelangi yang melayani Medan – Aceh (PP). Menurut info di busmania, tarif bus sekitar Rp. 120.000 – Rp. 200.000,-
Nomor Telepon Bus Pelangi: Banda Aceh +62 651 32006, +62 651 24095 | Medan +62 614576011/2 (Gajah Mada), +62 61 7863026, 7878822 (Sisingamangaraja), +62 61 8453256, 8456325, 8474808 (Sunggal)
Nomor Telepon Kurnia-Anugerah-Pusaka: Banda Aceh +62 651 32922 | Sigli +62 653 21605 | Bireuen +62 644 21073 | Lhokseumawe +62 645 41872 | Medan +62 61 4563400 (Gajah Mada), +62 61 7864177 (Sisingamangaraja), +62 61-8459022 (Pinang Baris), +62 61 8451522 (Pool Binjai)
Transportasi di dalam kota banda Aceh:

Tiba di Bandara Sultan Iskandar Muda telah tersedia Taxi dengan tarif resmi. Yang di sebut taxi di Aceh bukanlah taxi seperti Blue Bird atau Express melainkan kendaraan SUV seperti Avanza, Xenia, APV dan merk SUV lainnya. Tarif Taxi berbeda-beda sesuai tempat tujuan. Awalnya kami minta jemput dari pihak hotel, ternyata hotel tempat kami menginap tidak menyediakan mobil jemputan. Beruntung kami bertemu dengan Pak Edy, sopir taxi yang awalnya hanya akan mengantar ke hotel akhirnya kami carter mobilnya untuk keliling Aceh dengan tariff Rp. 400.000,- (mobil, sopir dan bensin) untuk 10 jam. CP taxi di Aceh: Pak Edy 0813 6045 3792; Pak Adi 0812 6913 231
Labi labi atau angkot di Aceh hanya beroperasi sampai jam 6 sore, selanjutnya bisa naik becak motor, sesuai tarif perda Rp. 3.000,-/km.
Penginapan:

Kami booking penginapan online melalui RajaKamar.com, yang perlu diperhatikan ketika melakukan pemesanan melalui layanan sejenis ini seperti Kaha, Agoda, dll adalah kita harus menelfon hotel yang sudah di booking untuk memastikan pesanan kita tercatat dengan benar. Pengalaman kami memesan kamar di Aceh terjadi kesalahan, Hotel 61 tempat kami menginap tidak mencatat pemesanan kamar dengan extrabed. Sedangkan pemesanan kamar di Parapat (Medan) resepsionis tidak mengenal nama RajaKamar.com, setelah kami tunjukkan nomor referensinya baru mereka mengenal nama PT-nya dan sialnya, karena kami datang jam 10 malam kamar yang kami pesar sudah di jual. Entah kesalahan ada di pihak mana, tetapi yang jelas sangat mengesalkan.
Kamar yang saya tempati type standar dengan twin bed, kecil tapi bersih. Tempatnya yang berada di bagian belakang berdekatan dengan tempat bermain anak membuat suasana cukup berisik dengan suara bagian informasi, untunglah tempat bermain tersebut tutup jam 11 malam.
Daftar Hotel di Banda Aceh:
Anda bisa download daftar hotel di Nangroe Aceh Darussalam di sini
Waktu kami di Banda Aceh sangat terbatas, tiba di Bandara Sultan Iskandar Muda sekitar jam 11 siang kami langsung menuju hotel.
Itinerary Banda Aceh:

Rabu, 4 April 2012:

Wisata kota Banda Aceh di mulai dengan makan siang dengan menu ayam tangkap di RM Khas Aceh Rayeuk, sholat di masjid Baiturrahman, menikmati pemandangan indah sepanjang perjalanan menuju air terjun Suhom, menikmati air terjun Suhom yang ternyata ukurannya mini, perjalanan kembali ke banda aceh dengan sesekali berhenti di tempat-tempat dengan pemandangan bagus tapi kami tidak tahu namanya seperti pantai/tanjung yang kami lihat dari kelokan jalan.

Kami juga berhenti cukup lama di jembatan USAID (saya tidak nama sebenarnya), rugi sekali jika anda sudah ke Aceh tidak berhenti sejenak di sini. Jembatan kokoh dengan pemandangan aliran sungai yang tenang dan bukit-bukit kecil yang membuat pemandangan di sini kata temen saya KW-nya Halong Bay Vietnam. Lebay emang sih… tapi pemandangan di jembatan USAID ini sangat bagus. Berhubung saat itu mendung, refleksi pemandangan di air sungai dan warna langit menjadi kurang bagus (dan kamera jelek juga sih).
Awalnya kami akan melewatkan saja pantai Lhok Nga karena tidak menarik, namun setelah menikmati keindahan pantai Lampuuk (dan jatuh cinta dengan semua yang ada disini) kami memutuskan kembali ke pantai Lhok Nga, duduk-duduk cantik sambil menikmati segarnya air kelapa muda. Sebenarnya untuk ukuran waktu Jakarta jam 6 sore kami seharusnya sudah bisa menikmati sunset, namun jam 6 sore waktu Banda Aceh matahari masih belum mau tenggelam. Tanpa menunggu matahari tenggelam di Pantai Lhok Nga kami langsung menuju Museum Cut Nyak Dhien dan tentu saja sudah tutup. Perjalanan dilanjutkan ke Pelabuhan Ulee Lheue, selain memastikan jadwal kapal ke Sabang kami juga ingin melihat keramaian di sepanjang jalan menuju pelabuhan. Tempat ini menjadi tempat favorit warga sekitar untuk menunggu sunset sambil menikmati aneka jajanan, jalan-jalan sore atau bersepeda. Sayang, langit sore itu kurang bersahabat.

Setelah mencatat jadwal keberangkatan kapal ke Sabang kami segera meluncur ke PLTD Apung, lagi-lagi tempat ini sudah di tutup. Sambil menunggu maghrib, kami ngopi cantik di Ring Roa Coffee. Tempatnya memang asyik, sangat cocok untuk tempat nongkrong ABG, tapi dari cita rasa kopinya…. kami cuma bisa ketawa-tawa menebak dari merk kopi apa yang kami minum. Tujuan selanjutnya adalah Mie Aceh!! Mie Turis benar-benar membuat saya seperti orang hamil muda, efeknya berlanjut sampai berminggu-minggu setelah saya pulang dari Aceh….NGIDAM MIE TURIS!! Jam 10 malam kami kembali ke hotel. Ohya, seharian itu Pak Sopir juga menunjukkan beberapa tempat bersejarah seperti makam serdadu belanda, pemakaman massal korban tsunami, taman putroe phang dan sebuah komplek bangunan pemerintah di kelilingi plang 99 Asmaul Husna (lupa nama tempatnya).
Keesokan harinya sebelum menuju Pelabuhan Ulee Lheue kami belanja oleh-oleh khas Aceh di Lhong Raya Souvenir. Kembali dari Sabang kami kembali beli souvenir khas Aceh, kali di Toko kaos dan souvenir di Mr.Piyoh. Kami juga menyempatkan diri mengunjungi salah satu bukti kedahsyatan tsunami, Perahu di atas rumah. Pukul 10.30 WIB kami sudah harus check in di Bandara Sultan Iskandar Muda dan bersiap menuju Medan.
Berikut ini daftar obyek wisata di Aceh yang saya kumpulkan dari pariwisata aceh , wisata melayu, aceh magazine , kaskus dan sites wisata air terjun google

Air Terjun Suhom: Nama lain Air Terjun Suhom adalah Air Terjun Lhoong atau Krueng Kala, Air terjun ini memiliki sumber air dari sebuah perbukitan dengan tumpahan airnya sekitar 20 meter. Posisi air terjun ini berada di tengah panorama alam yang indah dan alami. Di sekitarnya terdapat banyak pohon durian, sehingga pada musim durian banyak yang berjualan durian di sekitar air terjun. Di samping itu, di sekitar air terjun juga terdapat lokasi yang dapat digunakan untuk berkemah (camping).
Air terjun Suhom terletak di Desa Suhom dan Desa Kreung Kala, Kecamatan Lhoong, Kabupaten Aceh Besar, kurang lebih 75 Km sebelah barat Banda Aceh atau sekitar 3 km dari jalan raya antara Banda Aceh dengan Calang, Aceh Jaya. Untuk mencapai Air Terjun Suhom dari Banda Aceh, bisa menggunakan transportasi umum atau kendaraan pribadi dan memerlukan waktu kurang lebih satu jam. Perjalanan ke sana melalui rute Banda Aceh – Calang (Aceh Jaya), melewati Pantai Lampuuk, Pantai Lhoknga dan Kecamatan Leupung. Sepanjang perjalanan dari Banda Aceh menuju ke lokasi air terjun, terhampar pemandangan yang menakjubkan dengan keindahan yang luar biasa, deburan ombak dan pasir putih terlihat dekat di sepanjang jalan, dan tampak pula barisan pegunungan yang tinggi dan indah.
Menurut sites google, di Nanggro Aceh Darussalam terdapat banyak air terjun:

Pantai Lampuuk: Pantai Lampuuk menjadi tempat favorit saya di Aceh. Lokasinya berdekatan dengan pantai Lhok Nga sekitar 20 km dari Banda Aceh. Pasir putih, perbukitan di sekitar pantai, pepohonan di pinggir pantai dan ombak yang tidak begitu besar benar-benar membuat saya betah. Di pantai ini para wisatawan dapat berenang, berjemur, memancing, naik banana boat atau hanya sekedar duduk cantik. Di sore hari pantai ini menyajikan pemandangan indah matahari terbenam. Tidak jauh dari pantai Lampuuk terdapat Padang Golf Seulawah dengan latar belakang panorama laut.

Pantai Lhok Nga: Bagi anda yang pernah membaca novel karya Tere Liye dan atau menonton Hafalan Shalat Delisa pasti sudah sangat mengenal Pantai Lhok Nga, Delisa seorang gadis kecil bermata Hijau korban tsunami Aceh mengambil latar belakang kisah di Lhok Nga. Tapi sepertinya kami tidak bertemu gadis bermata hijau di Lhok Nga, menurut beberapa info gadis bermata biru, hijau, coklat berada di Meulaboh. Lokasi Pantai Lhok Nga yang berada di pinggir jalan raya Banda Aceh – Calang (Aceh Jaya) membuat pantai Lhok Nga ramai pengunjung. Di pantai ini para pengunjung dapat berenang, berjemur, memancing, berselancar atau hanya duduk-duduk di gubug sambil menikmati kelapa muda. Di sebelah kiri pantai Lhok Nga (jika kita menghadap ke laut) terdapat pabrik semen Andalas. Bahan baku utama pembuatan semen berasal dari pegunungan kapur yang berada tidak jauh dari pabrik, hasilnya langsung di kapalkan melalui darmaga dekat pantai Lhok Nga. Waktu terbaik menikmati pantai Lhok Nga adalah saat matahari terbenam/sunset.
Danau Laut Tawar di Aceh Tengah: Danau Laut Tawar terletak di sebelah timur Kota Takengon, di dataran tinggi Gayo (1.250 meter di atas permukaan laut), Kecamatan Lut Tawar, Nanggroe Aceh Darussalam. Danau Lau Tawar adalah danau terluas di Propinsi Aceh dengan luas sekitar 5.472 Ha, panjang sekitar 17 km dan lebar 5,5 km. Untuk menuju Takengon bisa di tempuh melalui kota Bireun dengan lama perjalanan sekitar 5 jam. Tersedia satu buah kapal motor yang digunakan untuk membawa penumpang mengelilingi Danau Laut Tawar. Di sekitar danau terdapat tempat penginapan bagi para wisatawan yang ingin bermalam di lokasi itu.
Taman Nasional Gunung Leuser: Taman Nasional Gunung Leuser atau TNGL berada di perbatasan Nanggroe Aceh Darussalam dengan Sumatera Utara. Di Nanggroe Aceh Darussalam, TNGL berada di Kabupaten Aceh Singkil, Aceh Selatan, Aceh Tenggara, dan Gayo Luwes, dan di Sumatera Utara berada di Kabupaten Langkat. Untuk mencapai lokasi wisata, pengunjung dapat melalui rute Medan, Sumatera Utara menuju Kutacane, Aceh Tenggara (yang berjarak lebih kurang 240 km) dengan waktu tempuh kurang lebih delapan jam dengan berkendaraan mobil. Lalu dari Kutacane untuk menuju lokasi wisata Gurah atau Ketambe membutuhkan waktu sekitar 30 menit dengan berkendaraan mobil dengan jarak perjalanan sejauh lebih kurang 35 km. Apabila pengunjung ingin menuju lokasi wisata Bohorok atau Bukit Lawang, lebih mudah ditempuh melalui Medan yang berjarak lebih kurang 60 km dengan berkendaraan mobil sekitar 1 jam. Demikian juga apabila pengunjung ingin menuju lokasi wisata Sei Betung lebih mudah ditempuh dari Medan dengan berkendaraan mobil sekitar 2 jam dengan jarak tempuh lebih kurang 150 km. Jika pengunjung ingin menuju kawasan TNGL di Tapaktuan, Ibu Kota Aceh Selatan dapat juga ditempuh dari Medan sekitar 10 jam perjalanan dengan berkendaraan mobil dengan jarak lebih kurang 260 km.
Wisata Alam lainnya:


Wisata Banda Aceh
Transportasi menuju Aceh:
Pesawat
Penerbangan dari Jakarta ke Aceh memakan waktu 3 – 4 jam, dengan rincian Jakarta – Medan 2 jam 15 menit, transit di Medan selama 30 menit, Medan – Aceh 1 jam. Pesawat dari Jakarta ke Aceh cukup banyak, maskapai penerbangan yang menyediakan penerbangan langsung adalah: Garuda Indonesia , Sriwijaya dan Lion Air jika anda menggunakan penerbangan multiple bisa menggunakan penerbangan menuju Medan dan dilanjutkan dengan ke-3 maskapai tersebut menuju Aceh.
Bus
Jika anda mau menghemat biaya transport dan penginapan bisa menggunakan penerbangan sore ke Medan dan melanjutkan perjalanan dari Medan menuju Aceh dengan bus malam, lama perjalanan sekitar 10 jam. Tersedia bus Kurnia, Anugerah, Pusaka, PMTOH dan Pelangi yang melayani Medan – Aceh (PP). Menurut info di busmania, tarif bus sekitar Rp. 120.000 – Rp. 200.000,-
- kurnia kelas nonstop (SE) seat 2-1 konfigurasi 7 baris MB OH1526 RS new celcius, Rp. 180.000 + snack (biasanya 1 air mineral gelas n 1 roti)
- pelangi kelas nonstop (SE) seat 2-1 konfigurasi 7 baris Rp. 180.000 + snack
- pelangi kelas nonstop (SE) seat 2-1 konfigurasi 6 baris MB OH 1525 AP new marco hi deck Rp.200.000 + snack
- Harga single trip mulai dari Rp 120.000,- (Patas AC, seat 2-2)
Nomor Telepon Bus Pelangi: Banda Aceh +62 651 32006, +62 651 24095 | Medan +62 614576011/2 (Gajah Mada), +62 61 7863026, 7878822 (Sisingamangaraja), +62 61 8453256, 8456325, 8474808 (Sunggal)
Nomor Telepon Kurnia-Anugerah-Pusaka: Banda Aceh +62 651 32922 | Sigli +62 653 21605 | Bireuen +62 644 21073 | Lhokseumawe +62 645 41872 | Medan +62 61 4563400 (Gajah Mada), +62 61 7864177 (Sisingamangaraja), +62 61-8459022 (Pinang Baris), +62 61 8451522 (Pool Binjai)
Transportasi di dalam kota banda Aceh:

Tarif Taxi Bandara Sultan Iskandar Muda, Aceh
Labi labi atau angkot di Aceh hanya beroperasi sampai jam 6 sore, selanjutnya bisa naik becak motor, sesuai tarif perda Rp. 3.000,-/km.
Penginapan:

Hotel 61 Aceh
Kamar yang saya tempati type standar dengan twin bed, kecil tapi bersih. Tempatnya yang berada di bagian belakang berdekatan dengan tempat bermain anak membuat suasana cukup berisik dengan suara bagian informasi, untunglah tempat bermain tersebut tutup jam 11 malam.
BAGI ANDA YANG INGIN KE BANDA ACEH BISA HUBUNGIN NO DI BAWAH INI UNTUK KEJELASAN LEBIH LANJUT
+6285260002100
Daftar Hotel di Banda Aceh:
Anda bisa download daftar hotel di Nangroe Aceh Darussalam di sini
- Grand Nanggroe Hotel: Jl. Tgk. Imum Lueng Bata, Banda Aceh. Phone: +62 651 35788 & 35779. Website: www.grandnanggroehotel.com | Email: reserv@grandnanggroehotel.com
- Griya Indah Pratama Hotel Jl. Taman Makam Pahlawan II No. 2 Peuniti. Phone: +62 651 21056
- Hermes Palace Hotel:Jl. T.Panglima Nyak Makam, Banda Aceh. Phone: +62 651 755 5888. Website : http://www.hermespalacehotel.com | e-mail : info@hermespalacehotel.com
- Hotel Cakra Donya: Jl. Khairil Anwar. Phone: +62 651 33623, 33203, 23735
- Hotel Kartika: Jl. Nyak Adam Kamil IV No.1. Phone: +62 651 31205, 23629, 44202, 32029
- Hotel Kuala Raja: Jl. T. Nyak Arif (Depan Rumah Sakit Zainal Abidin). Phone: +62 651 29687, 536033
- Hotel Madinah: Jln. Tgk. H. M. Daud Beureueh Lampriet Kel. Bandar Baru Kec. Kuta Alam Banda Aceh
- Hotel Madinah: Jln. T Daud Beureueh, Banda Aceh. Phone: +62 651 21415 & 21416
- Hotel Lading: J1. Cut Meutia No.19 Kota Banda Aceh. Phone: +62 651 638321 & 635123. Website: http://www.ladinghotelaceh.com | E-mail. hotel.lading@gmail.com
- Hotel Medan: Jalan Ahmad Yani No. 17 Peunayong, Kota Banda Aceh. Phone: +62 651 21501
- Hotel Palembang: Jl. Chairil Anwar No. 49. Phone: +62 651 22044
- Hotel Parapat: Jl. Jend. Ahmad Yani No. 19. Phone: +62 651 22159
- Hotel Paviliun Seulawah: Jl. Prof. A. Madjid Ibrahim Ii No. 3. Phone: +62 651 22788 – 22872
- Hotel Rajawali: Jl. Sisingamangaraja No. 213 Banda Aceh. Phone: (0651) 23039, 32618, 7428482
- Hotel Rasa Mala Indah Jl. Teuku Umar No. 257 Seutui Banda Aceh. Phone: +62 651 41983
- Hotel Siwah: Jl. Twk. Muhammad Daudsyah No.18 – 20 Kota Banda Aceh. Phone: +62 651 21126 – 21128
- Hotel 61: Jl. Tengku Panglima Polem No. 28, Peunayong – Banda Aceh. Phone: +62 651 638866. Website: http://hotel61.co.id/front.php | Email: reservation@hotel61.co.id | YM ID: hotel61_aceh@yahoo.com
- Hotel Sultan: Jl. Sultan Hotel No.1, Peunayong. Phone: +62 651 22469, 31770
- Hotel Taman Tepi Laut: Jl. Banda Aceh-Meulaboh Km 17,55 Lhoknga. Phone: +62 651 44203, 21501
- Hotel Wisata : Jl. Jend. A. Yani No. 19-21 Banda Aceh. Phone: +62 651 21834
- Hotel UKM : Jln. Tgk. Hasan Krueng Kalee No. 71 Banda Aceh. . Phone: +62 651 28284
- Sultan Hotel: Jalan Hotel Sultan No. 1 Jalan Jend. A. Yani No. 17, Banda Aceh 23122.
- The Padé Hotel: Jl. Soekarno Hatta No. 1, Desa Daroy Kameu, Kecamatan Kameu, NAD. Phone: +62 651 49999. Website: http://www.thepade.com | E-mail: info@thepade.com
- Oasis Atjeh Hotel: Jln Tengku Imuem Lueng Bata No 115 Banda Aceh 23247. Phone: +62 651 636 999 · Website : www.oasisatjehotel.com | Email: marketing@oasisatjehotel.com
- Wisma Daka: Jl. Mujair No. 11 Lampriet Kel. Bandar Baru, Kec. Kuta Alam Banda Aceh. Telp. +62 651 – 22280
- Wisma Diana: Jl. T. Hamzah Bendahara Kuta Alam. Phone: +62 651 636634
- Wisma Anggrek: Jl. P. Nyak Makam no 31-32. Phone: +62 651 7551549.
Obyek Wisata di Aceh:

- Peta Wisata Nanggroe Aceh Darussalam, sumber: indonesia-tourism.com
Itinerary Banda Aceh:

Peta Kota Banda Aceh
- 06.45 – 10.40 Perjalanan Jakarta – Aceh
- 10.40 – 12.30 Bandara Aceh – Checkin, hotel 61 Banda Aceh
- 12.30 – 20.00 wisata kota banda aceh: Pantai Lampuuk – Pantai Lhok Nga – Masjid Raya Baiturrahman – Warung Kopi Ulee Kareng – Makam Serdadu Belanda, Kerkoff Peucut – Gunongan – Baiturrahim
- 20.00 – subuh tiduuurr
- subuh – 08.30 Jalan-jalan sekitar hotel/persiapan checkout
- 08.30 – 09.30 Perjalanan Aceh – pelabuhan Ulee Lheue
- 08.00 – 08.45 perjalanan Sabang – Aceh
- 08.45 – 11.25 menuju bandara sambil beli oleh-oleh
- 11.25 – 12.25 Aceh – Medan

Pemandangan Menuju Suhom

Jembatan USAID
Awalnya kami akan melewatkan saja pantai Lhok Nga karena tidak menarik, namun setelah menikmati keindahan pantai Lampuuk (dan jatuh cinta dengan semua yang ada disini) kami memutuskan kembali ke pantai Lhok Nga, duduk-duduk cantik sambil menikmati segarnya air kelapa muda. Sebenarnya untuk ukuran waktu Jakarta jam 6 sore kami seharusnya sudah bisa menikmati sunset, namun jam 6 sore waktu Banda Aceh matahari masih belum mau tenggelam. Tanpa menunggu matahari tenggelam di Pantai Lhok Nga kami langsung menuju Museum Cut Nyak Dhien dan tentu saja sudah tutup. Perjalanan dilanjutkan ke Pelabuhan Ulee Lheue, selain memastikan jadwal kapal ke Sabang kami juga ingin melihat keramaian di sepanjang jalan menuju pelabuhan. Tempat ini menjadi tempat favorit warga sekitar untuk menunggu sunset sambil menikmati aneka jajanan, jalan-jalan sore atau bersepeda. Sayang, langit sore itu kurang bersahabat.

Perjalanan Banda Aceh – Aceh Jaya
Keesokan harinya sebelum menuju Pelabuhan Ulee Lheue kami belanja oleh-oleh khas Aceh di Lhong Raya Souvenir. Kembali dari Sabang kami kembali beli souvenir khas Aceh, kali di Toko kaos dan souvenir di Mr.Piyoh. Kami juga menyempatkan diri mengunjungi salah satu bukti kedahsyatan tsunami, Perahu di atas rumah. Pukul 10.30 WIB kami sudah harus check in di Bandara Sultan Iskandar Muda dan bersiap menuju Medan.
Berikut ini daftar obyek wisata di Aceh yang saya kumpulkan dari pariwisata aceh , wisata melayu, aceh magazine , kaskus dan sites wisata air terjun google

Air Terjun Suhom
Air terjun Suhom terletak di Desa Suhom dan Desa Kreung Kala, Kecamatan Lhoong, Kabupaten Aceh Besar, kurang lebih 75 Km sebelah barat Banda Aceh atau sekitar 3 km dari jalan raya antara Banda Aceh dengan Calang, Aceh Jaya. Untuk mencapai Air Terjun Suhom dari Banda Aceh, bisa menggunakan transportasi umum atau kendaraan pribadi dan memerlukan waktu kurang lebih satu jam. Perjalanan ke sana melalui rute Banda Aceh – Calang (Aceh Jaya), melewati Pantai Lampuuk, Pantai Lhoknga dan Kecamatan Leupung. Sepanjang perjalanan dari Banda Aceh menuju ke lokasi air terjun, terhampar pemandangan yang menakjubkan dengan keindahan yang luar biasa, deburan ombak dan pasir putih terlihat dekat di sepanjang jalan, dan tampak pula barisan pegunungan yang tinggi dan indah.
Menurut sites google, di Nanggro Aceh Darussalam terdapat banyak air terjun:
- Air Terjun Blang Kolam – Aceh Utara
- Air Terjun Tingkat Tujuh – Aceh Selatan
- Air Terjun Terujak – Aceh Timur
- Air Terjun Panton Cut – Aceh Barat Daya
- Air Terjun Gunung Suku – Aceh Tengah
- Air Terjun Mengaya – Aceh Tengah
- Air Terjun Kedabuhan – Aceh Singkil
- Air Terjun Krueng Ayon – Aceh Jaya
- Air Terjun Pante Cermin – Aceh Jaya
- Air Terjun Kuta Malaka – Aceh Besar
- Air Terjun Peukan Biluy – Aceh Besar
- Air Terjun Suhom – Aceh Besar
- Air Terjun Tansaran Bidin – Aceh Bener Meriah
- Air Terjun Gunung Pandan – Aceh Tamiang
- Air Terjun Sangka Pane – Aceh Tamiang
- Air Terjun Tujuh Tingkat – Aceh Tamiang
- Air Terjun Telaga Punti – Aceh Tamiang
- Air Terjun Tamsar – Aceh Tamiang
- Air Terjun Nan Tampuk Mas – Subulussalam
- Air Terjun Ceuraceu – Bireun
- Air Terjun Akang Siwah – Gayo Lues
- Air Terjun Pria Laot – Sabang
- Air Terjun Subulussalam – Subulussalam
- Air Terjun Tangse – Pidie
- Air Terjun Tanjung Raya – Simeulue

Pantai Lampuuk

Pantai Lhok Nga
Danau Laut Tawar di Aceh Tengah: Danau Laut Tawar terletak di sebelah timur Kota Takengon, di dataran tinggi Gayo (1.250 meter di atas permukaan laut), Kecamatan Lut Tawar, Nanggroe Aceh Darussalam. Danau Lau Tawar adalah danau terluas di Propinsi Aceh dengan luas sekitar 5.472 Ha, panjang sekitar 17 km dan lebar 5,5 km. Untuk menuju Takengon bisa di tempuh melalui kota Bireun dengan lama perjalanan sekitar 5 jam. Tersedia satu buah kapal motor yang digunakan untuk membawa penumpang mengelilingi Danau Laut Tawar. Di sekitar danau terdapat tempat penginapan bagi para wisatawan yang ingin bermalam di lokasi itu.
Taman Nasional Gunung Leuser: Taman Nasional Gunung Leuser atau TNGL berada di perbatasan Nanggroe Aceh Darussalam dengan Sumatera Utara. Di Nanggroe Aceh Darussalam, TNGL berada di Kabupaten Aceh Singkil, Aceh Selatan, Aceh Tenggara, dan Gayo Luwes, dan di Sumatera Utara berada di Kabupaten Langkat. Untuk mencapai lokasi wisata, pengunjung dapat melalui rute Medan, Sumatera Utara menuju Kutacane, Aceh Tenggara (yang berjarak lebih kurang 240 km) dengan waktu tempuh kurang lebih delapan jam dengan berkendaraan mobil. Lalu dari Kutacane untuk menuju lokasi wisata Gurah atau Ketambe membutuhkan waktu sekitar 30 menit dengan berkendaraan mobil dengan jarak perjalanan sejauh lebih kurang 35 km. Apabila pengunjung ingin menuju lokasi wisata Bohorok atau Bukit Lawang, lebih mudah ditempuh melalui Medan yang berjarak lebih kurang 60 km dengan berkendaraan mobil sekitar 1 jam. Demikian juga apabila pengunjung ingin menuju lokasi wisata Sei Betung lebih mudah ditempuh dari Medan dengan berkendaraan mobil sekitar 2 jam dengan jarak tempuh lebih kurang 150 km. Jika pengunjung ingin menuju kawasan TNGL di Tapaktuan, Ibu Kota Aceh Selatan dapat juga ditempuh dari Medan sekitar 10 jam perjalanan dengan berkendaraan mobil dengan jarak lebih kurang 260 km.
Wisata Alam lainnya:
- Aceh Selatan – Pantai Air Dingin: Pantai yg landai ini sangat unik dan eksotik, karena berdekatan dg lokasi air terjun yg juga sangat indah. Jarak tempuh sekitar 17 km dari Kota Tapak Tuan, Kab. Aceh Selatan Kabupaten.
- Aceh Barat Daya – Pantai Cemara Indah: Selain Pantai Pasir putih, disini juga terdapat Taman Rekreasi untuk bersantai diwaktu liburan, dan saat senja tiba kita bisa menikmati matahari terbenam yg sungguh indah. Sekitar 4 km dari Blangpidie, Kabupaten Aceh Barat Daya.
- Simeulue – Pantai Ganting: Pantai berpasir putih yg landai ini sangat indah dan menawan, cocok untuk berenang, snorkling ataupun sekedar bersantai diakhir pekan. Terletak di Desa Kuala Makmur, sekitar 11 km dari kota Sinabang, dapat dicapai dalam 30 menit.
- Aceh Timur – Pantai Kuala Parek: Terletak di desa Kuala Parek, Kecamatan Sungai Raya, sekitar 7 km dari kota kecamatan.
- Aceh Jaya – Pemandangan Alam Geurutee: Dari ketinggian lereng gunung Geurutee ini, kita dapat melihat panorama alam yg sangat indah. Jarak tempuh sekitar 40 km dari kota Banda Aceh.
- Aceh – Singkil – Pulau Banyak: Objek Wisata di Pulau Banyak memiliki laut pasir putih dan panorama yang indah, berbagai aktifitas dilaut dapat dilakukan antara lain, surfing, scuba diving, ataupun sekedar berenang.
- Aceh Jaya – Pulau Tsunami (Tsunami Island): Pulau yg indah ini terjadi akibat Tsunami tahun 2004 yang lalu. Pulau Tsunami terletak di Desa Keuleuang, Kecamatan Jaya, Kabupaten Aceh Jaya.
- Aceh Barat – Pantai Batee Puteh: Pantai landai berpasir putih yang sangat indah. Terletak di Jalan Syiah Kuala, sekitar 3 km dari Kota Meulaboh.
- Aceh Barat Daya – Pantai Kuala Katung: Obyek Wisata Pantai yg dekat dg Pelabuhan/Dermaga Kapal. Terletak di desa Ujung Serangga, jarak tempuh sekitar 15 menit dari Kota Blangpidie.
- Aceh Jaya – Pantai Lhok Geuleumpang: pantai ini terletak di Desa Kuala Jubet, Kecamatan Kuala Bakti, jarak tempuh sekitar 18 km dari Kota Calang.
- Simeulue – Pantai Tunggul Indah: Pantai yang satu ini sangat eksotis, terutama disore hari bisa menikmati Sunset yg indah. Terletak di Desa Busung, Kec.Seumeleu Timur, sekitar 12 km dari Kota Sinabang.
- Aceh Besar – Pantai Ujong Batee: Pantai yg berpasir putih ini selalu ramai dikunjungi jika hari libur tiba, sebagai tempat rekreasi antara lain berenang, berkemah maupun bersantai diakhir pekan. Jarak tempuh sekitar 17 km dari Banda Aceh menuju Krueng Raya.
- Aceh Tamiang – Pantai Kuala Penaga: terletak di Desa Penaga, Kecamatan Seruway, Jarak Tempuh sekitar 30 km dari Kota Kuala Simpang.
- Aceh Selatan – Pantai Batu Berlayar: Pantai yang berlokasi di Kecamatan Sama Dua ini memiliki panorama alam yang mempesona.
- Bireuen – Pantai Krueng Juli: terletak di jalan Lhok Awe – Kr Juli, Kec. Kuala, Kabupaten Bireun.
- Aceh Timur – Pantai Kuala Beukah: Wisata Pantai berpasir putih yang terletak di Desa Paya Lipah, Kecamatan Peureulak, jarak tempuh sekitar 44 km dari Kabupaten Aceh Timur.
- Aceh Jaya – Pantai Kuala Doe: terletak di Desa Kuala Doe, Kecamatan Setia Bakti, jarak tempuh sekitar 16 km dari Kota Calang.
- Aceh Barat – Pantai Lhok Bubon: Di pantai ini dapat dilakukan aktivitas dilaut seperti, berenang, dan berselancar. Terletak di Desa Bubon, jarak tempuh sekitar 8 km dari Kota Meulaboh.
- Aceh Utara – Pantai Sawang: Pantai ini menawarkan pesona alam yg eksotik, amat indah jika disore hari melihat matahari tenggelam. Jarak tempuh sekitar 29 km dari Kota Lhokseumawe, Desa Sawang, Kec.Samudra.
- Aceh Utara – Pantai Krueng Geukuh: Pantai ini merupakan pantai yang indah dan bersih diantara pantai lannya, karena masyarakat setempat sangat peduli akan keindahannya. Kita juga bisa melihat nelayan tradisional beserta perahu yg akan menangkap ikan.
- Aceh Barat – Pantai Lanaga: Obyek wisata ini sangat menarik untuk dikunjungi, paling ramai dikunjungi pada saat acara perlombaan perahu. Terletak di Desa Peunaga, jarak tempuh sekitar 5 km dari Kota Meulaboh (Ibukota Kabupaten Aceh Barat).
- Aceh Tengah – Pantai Menye: Pantai Menye (pantai manja) adalah salah satu pantai eksotik yang terdapat di Aceh Tengah. Selain kita bisa menikmati sunset disini, pantai ini juga bisa dijadikan sebagai areal perkemahan dan tempat berekreasi. Pantai Menye terletak di Kecamatan Bintang, sebelah timur danau Laut Tawar.
- Lhokseumawe – Pantai Ujong Blang: Sekitar 3 km dari kota Lhokseumawe
- Aceh Tengah – Loyang Koro: Loyang Koro adalah salah satu objek wisata yang terletak di kaki gunung Birahpanyang, sekitar 15 meter dari bibir pantai dengan kedalaman 20 meter. Terletak di desa Toweren, kecamatan Laut Tawar, hanya 7 Km dari Kota Takengon.
- Aceh Tengah – Goa Putri Pukes: Objek wisata yang satu ini menarik karena berdasarkan legenda masyarakat setempat mengenai seorang putri yang melanggar pantangan orangtuanya. Terletak di pinggir sebelah utara danau Laut Tawar.
- Aceh Tengah – Loyang Datu Merah Mege: Objek wisata yang berpanorama indah ini, tidak hanya menawarkan keindahannya saja tetapi juga legenda yang mengikutinya. Area objek wisata ini juga dilengkapi dengan tempat peristirahatan dan tempat duduk untuk menikmati air deras yang mengalir didasar Goa. Terletak 26 km dari ibu kota kabupaten Aceh Tengah.
- Pidie – Gua Tujuh: Gua yg sangat unik dan fantastik, memiliki satu pintu utama, tetapi juga didalamnya memiliki tujuh cabang untuk menuju kedalamnya. Lokasinya berada di Jl B.Aceh – Medan km 100, Laweung Kec. Muara Tiga, Pidie.

Masjid Baiturrahman Aceh
- Masjid Raya Baiturrahman: Masjid Raya Baiturrahman dibangun pada masa Sultan Iskandar Muda (1607-1636), dan merupakan pusat pendidikan ilmu agama di Nusantara. Masjid ini merupakan saksi bisu sejarah Aceh. Masjid ini merupakan markas pertahanan rakyat Aceh ketika berperang dengan Belanda (1873-1904). Pada saat terjadi Perang Aceh pada tahun 1873, masjid ini dibakar habis oleh tentara Belanda. Untuk mengenang peristiwa tersebut, dibangun sebuah monumen kecil di depan sebelah kiri Masjid Raya, tepatnya di bawah pohon ketapang. Enam tahun kemudian, untuk meredam kemarahan rakyat Aceh, pihak Belanda melalui Gubernur Jenderal Van Lansnerge membangun kembali Masjid Raya ini dengan peletakan batu pertamanya pada tahun 1879. Peristiwa sejarah yang terakhir adalah terjadinya bencana tsunami 24 Desember 2004. Ketinggian dan derasnya air tsunami hingga 2 meter yang hampir menggenangi ruangan dalam Masjid Raya, menjadi saksi sejarah bagi kebanyakan orang yang selamat ketika berlindung di Masjid Raya. Setelah air tsunami surut, di dalam Masjid Raya dijadikan tempat meletakkan ribuan jenazah korban tsunami. Masjid yang menempati area kurang lebih empat hektar ini berarsitektur indah dan unik, memiliki tujuh kubah, empat menara dan satu menara induk. Ruangan dalam berlantai marmer buatan Italia, luasnya mencapai 4.760 m2, dan dapat menampung hingga 9.000 jama‘ah.
- Masjid Indra Puri: Lokasi Masjid Indra Puri terletak sekitar 150 meter dari tepi Sungai Krueng Aceh, Kecamatan Indrapuri, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, Indonesia. Jarak antara lokasi masjid dengan Kota Banda Aceh, Ibu Kota Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, kurang lebih 25 km ke arah utara. Dari Kota Banda Aceh dapat ditempuh dengan kendaraan pribadi dalam waktu kurang lebih 30 menit.
Benteng Indra Patra
Gunongan Banda Aceh- Pintu Khop: Pintu Khop merupakan pintu penghubung Istana Sultan Iskandar Muda dan Taman Putroe Phang, yaitu Tempat pemandian Putri Pahang. Makam Datu Beru
Kapal di Atas Rumah- Kuburan Massal Korban Tsunami: Taman Makam Syuhada Korban Tsunami 26 Desember 2004.
- Makam Serdadu Belanda, Kerkoff Peucut: Lokasi makam terletak di tengah kota Banda Aceh tepatnya di Desa Blower, Kotamadya Banda Aceh. Para peziarah dapat masuk menuju lokasi dari pintu gerbang yang terlihat dari jalan besar di depan Blang Padang. Labi-labi yang melewati rute Kerkoff adalah jurusan Lhoknga – Pasar Aceh, Ulelheu – Pasar Aceh, Lamteumen – Pasar Aceh, dan Lamlagang – Pasar Aceh.
- Makam Syuhada 8 (Kubu Lapan): Makam Syuhada 8 terletak dipinggiran jalan B. Aceh – Medan tepatnya di Desa Paya Meuligau, Kecamatan Peureulak, Kab.Aceh Timur. Makam ini merupakan salah satu makam syuhada yang syahid dalam peperangan melawan Penjajah Belanda. Monumen Kerajaan Islam Peureulak (Monumen Islam Asia Tenggara)
- Makam Syiah Kuala: Makam Tengku Syiah Kuala sangat populer diantara masyarakat setempat dan pengunjung dari malaysia sebagai salah satu ulama muslim (guru) yang hebat, yang menghabiskan lebih dari 15 tahun di Mekah untuk belajar dan mendedikasikan hidupnya kepada ilmu pengetahuan dan masyarakat. Beliau sudah menulis banyak buku. Lokasi tempat ini tidak jauh dari muara Sungai Aceh (Kreung Aceh). Jarak dari pusat kota sekitar 3 km.
- Makam Teungku Chik Di Tiro: Teungku Chik Ditiro adalah Pahlawan Nasional yang berasal dari Aceh. Perjuangan beliau melawan penjajah Belanda dikenal dengan nama “Perang Sabil” terletak di Desa Mureu Lam Glumpang, Kecamatan Indrapuri, Kabupaten Aceh Besar.
- Makam Laksamana Malahayati: Laksamana Keumala Hayati atau dikenal dengan Laksamana Malahayati, adalah salah seorang perempuan pejuang yang berasal dari Kesultanan Aceh. Pada tahun 1585-1604, memegang jabatan sebagai Kepala Barisan Pengawal Istana Panglima Rahasia dan Panglima Protokol Pemerintah dari Sultan Saidil Mukammil Alauddin Riayat Syah IV. Makam ini berada di atas bukit, di desa Lamreh, Kecamatan Mesjid Raya, Kabupaten Aceh Besar atau sekitar 34,5 kilometer dari Kota Banda Aceh.
- Makam Raja Linge: Makam Raja Linge adalah pemakaman yang dikhususkan untuk keluarga Raja Linge dan keturunannya dimakamkan. Kerajaan Linge merupakan salah satu kerajaan tertua di terletak di Linge, sekitar 70 km dari kota Takengon.
- Makam Pahlawan Teuku Umar: Teuku Umar adalah Pahlawan Nasional, beliau merupakan suami Cut Nyak Dhien yg juga merupakan pahlawan nasional dari Aceh. Terletak di Desa Meugo Rayeuk, jarak tempuh sekitar 35 km dari Kota Meulaboh.
- Pusat Kerajaan Samudra Pasai (Makam Para Raja Pasai): Kerajaan Pasai merupakan Kerajaan Islam pertama dan terbesar di Indonesia pada abad XIII. Disinilah dahulu berdirinya Kerajaan Samudra Pasai yg berjaya pada masanya, thn 1267, disini juga tempat pemakaman para raja yang berkuasa tersebut. Terletak di Desa Kuta Krueng, Kec.Samudra Geudong, sekitar 18 km dari Kota Lhokseumawe.
- Monumen Pesawat RI Pertama: Pesawat ini adalah Pesawat Pertama yang dimiliki Republik Indonesia, dan merupakan pemberian dari Rakyat Aceh. Terletak di Lapangan Blang Padang Kota Banda Aceh.
- Tugu Peringatan Penerbang Pertama Aceh Maimun Saleh: Tugu Pesawat untuk mengenang Maimun Saleh sebagai Pilot/Penerbang pertama dari Aceh. Terletak di Simpang Montasik, Kabupaten Aceh Besar.
Museum Cut Nyak Dhien- Rumoh Cut Meutia: Rumah pahlawan wanita Aceh, Cut Meutia, yang bersama Cut Nyak Dhien melawan penjajah Belanda. Terletak di Daerah Pirak, Kec. Pirak Timoe, Aceh Utara
- Perpustakan Kuno Tanoh Abee: Perpustakaan Kuno yang sangat bersejarah, tersimpan manuskrip tentang Islam, sejarah dan kebudayaan Aceh dari abad 16 hingga19 M. Terletak di Desa Tanoh Abee, Seulimeum, Aceh Besar. Jarak tempuh sekitar 42 km dari Kota Banda Aceh.
- Monumen Radio Rimba Raya: Merupakan Monumen kebanggaan Kabupaten ini, dan juga sebagai Lambang Pemerintah Daerah Kabupaten Bener Meriah. Terletak di Desa Rimba Raya, Timang Gajah, Bener Meriah.
- Pendopo Gubernur NAD: Pendopo (Meuligoe) adalah Tempat kediaman resmi Gubernur NAD ini dahulunya merupakan tempat kediaman Gubernur Belanda. Terletak di jalan Sultan Alaidin Mahmudsyah, Kota Banda Aceh.
PLTD Apung
Seni dan Budaya Aceh (foto dari berbagai sumber)- Tari Seudati: Tari Seudati adalah tarian yang terkenal dan berasal dari NAD.Tarian ini mulanya berkembang di Aceh Utara, dan sekarang menjadi salah satu Kesenian Nasional Indonesia. Tari Seudati menggambarkan semangat perjuangan, sikap kepahlawanan, keriangan, kelincahan, serta sikap hidup yang dinamis, kegotong royongan dan persatuan. Biasanya diselenggarakan jika ada pesta adat, ataupun pada acara kesenian, dan bertempat digedung kesenian ataupun panggung hiburan masyarakat.
- Pacuan Kuda Tradisional: Pacuan Kuda merupakan salah satu atraksi menarik dari kebudayaan ditanah Gayo, salah satunya di Kabupaten Gayo Lues ini. Kegiatan rutin tahunan yang dilakukan di bulan Agustus mulai tanggal 18 hingga 25 Agustus.
Wisata Kuliner Aceh- Ayam Tangkap: Ayam tangkap merupakan makanan khas aceh yang terbuat dari ayam yang di potong kecil-kecil, di goreng dengan bumbu rempah-rempah dan beraneka macam daun seperti daun kari, potongan daun pandan, salam koja juga potongan cabai hijau. Kami menikmatinya di RM Khas Aceh Rayeuk. Selain ayam tangkap yang enak dan gurih, RM ini juga menyajikan dendeng sapi yang sangat enak.
- Dendeng: Seorang teman berbaik hati mengirimkan Dendeng Aceh Gunong Seulawah yang sangat terkenal sebagai oleh-oleh dari Aceh, entah saya yang tidak bisa memasaknya tapi dendeng yang kami makan di RM Aceh Rayeuk jauh lebih enak. Karena rasanya yang enak dan tidak mau repot mampir-mampir lagi ke toko oleh-oleh, kami membeli oleh-oleh dendeng di RM Aceh Rayeuk.
- Roti Canai: Canai Mamak Kuala Lumpur yang terletak di Jalan Teuku Umar menjual makanan dan minuman khas melayu seperti roti canai, roti kari, nasi briyani, dan teh tarik.
- Warung Kopi Ulee Kareng: Warung kopi Ulee Kareng “Jasa Ayah” yang berada di Jalan T. Iskandar no.13-14a Ulee Kareng dan Warung Kopi Solong adalah tempat minum kopi yang legendaris di Banda Aceh. Angkutan umum yang lalu lalang melewati lokasi ini, seperti: taxi, becak mesin dan labi-labi. Labi-labi yang melewati rute Warung Kopi Ulee Kareng adalah jurusan Ulee Kareng – Pasar Aceh.
Souvenir dan Kaos Aceh- Lhong Raya Souvenir: Toko ini menjual berbagai macam oleh-oleh khas Aceh seperti tas, sajadah, kaos, bross, dan kopi. Koleksinya sangat lengkap dan harganya lebih murah dari toko souvenir yang kami jumpai di Sabang. Lhong Raya Souvenir berada di Jalan St.Malikul Saleh no.58, telepon +62 651 21357. Penjualnya sangat baik, mungkin karena temen deket pak sopir kami yang mengejar waktu menuju pelabuhan Ule lheu diperbolehkan belanja sebelum toko tersebut buka
- Makan Rayeuk : Rp. 292.000
- Tiket Masuk Pantai Lampuuk Rp. 18.000 (uang mamih)
- Es kelapa di Pantai Lhok Nga Rp. 53.000
- Ring Road Coffe Rp. 53.500
- Mie aceh Turis Rp. 138.000,-
- Sewa mobil hari pertama + tip (wisata aceh) Rp. 450.000,-
- Hotel 61, 1 kamar deluxe + Extra Bed, 1 kamar standar twin bed (390rb+120rb+340rb) Total : Rp. 850.000,-
- Sewa mobil hari ke dua (hotel – pelabuhan) Rp. 100.000,-
0 komentar:
Posting Komentar